Senin, 03 Desember 2012

VLSM (Variable Length Subnet Mask)

.
0 comments


Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbedadengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jikamenggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja,perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagianblok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telahdiberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address initidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalamjaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas. Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP Address dan dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasi kekerungan IP Address tersebut. Network Address yang telah diberikan oleh lembaga IANA jumlahnyasangat terbatas, biasanya suatu perusahaan baik instansipemerintah, swasta maupuninstitusi pendidikan yang terkoneksi ke jaringan internet hanya memilik Network ID tidaklebih dari 5 – 7 Network ID (IP Public). Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-nya dapat memenuhi persyaratan ; routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol : RIP,IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2),semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metodeVLSM yang menggunakan algoritma penerus packet informasi.
Tahapan perihitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan
CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM, sebagai contoh :

130.20.0.0/20
Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka didapat
11111111.11111111.11110000.00000000 = /20
Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka
Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16
Maka blok tiap subnetnya adalah :
Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20
Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20
Dst … sampai dengan
Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20

Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian :
- Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil perhitungan
subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16
- Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita
gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16
blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu :
Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24
Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24
Blok subnet VLSM 1-3 = 130.20.34.0/24
Blok subnet VLSM 1-4 = 130.20.35.0/24
Dst … sampai dengan
Blok subnet VLSM 1-16 = = 130.20.47/24

Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu
130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat
ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32
sehingga didapat :
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27
Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27
Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27
Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27
Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27
Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.37.192/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.38.224/27

Metode VLSM hampir serupa dengan CIDR hanya blok subnet hasil daro CIDR dapat kita
bagi lagi menjadi sejumlah Blok subnet dan blok IP address yang lebih banyak dan lebih
kecil lagi.

readmore »»

Class Addressing

.
0 comments


Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah 255x255x255x255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu.IP address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :

  • Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar berikut ini:


  • Dua bit IP Address kelas B selalu dibuat 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga jika ada komputer mempunyai IP address 192.168.26.161, network ID = 192.168 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.


  • IP Address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP Address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host.


  • IP Address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP Address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP Address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah Network ID dan Host ID. 
  • IP Address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP Address kali ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.



readmore »»

Minggu, 14 Oktober 2012

Membuat Server DNS Pada Jaringan

.
0 comments

Bukalah Cisco Packet Tracernya. Server DHCP ini menggunakan 1 workstation, 1 switch dan 2 server. Lihat gambar 4.5.1


Lakukan Konfigurasi IP (static) pada Server0, pada Server1, dan pada PC0.
Kemudian aktifkan layanan HTTP pada Server0.
Setelah itu double klik pada Server1, pindahkan ke tab Config. Pada menu Services, pilih DNS. Pastikan DNS pada radio button adalah On. Pada field domain name isi dengan domain tertentu dan isikan IP address server0 di field IP address. Setelah itu klik Add untuk memasukkannya ke dalam host record DNS Server. Lihat gambar 4.5.2


Lalu double klik pada PC0 pilih tab Desktop dan pilih Web Browser. Ketikkan nama domainnya pada field URL. Lihat gambar 4.5.3


readmore »»

Membuat Server DHCP Pada Jaringan

.
0 comments

Bukalah Cisco Packet Tracernya. Server DHCP ini menggunakan 5 buah workstation, 1 switch dan 1 server. Lihat gambar 4.4.1


Kemudian double klik lalu pilih tab Config. Pada menu interface, pilih Fast-Ethernet. Pada bagian IP Configuration isikan dengan IP address. Lihat gambar 4.4.2



Kemudian pada bagian menu Service sebelah kiri, pilih DHCP. Pastikan DHCP On. Isikan blok IP address yang akan diberikan IP oleh DHCP Server. Lihat gambar 4.4.3


Lalu double klik pada PC0 kemudian pilih tab Desktop lalu pilih menu IP Configuration. Lihat gambar 4.4.4


Pastikan pilihan radio button pada pilihan DHCP. Setelah konfigurasi selesai, silahkan mengecek konfigurasi IP pada PC0 yang sebelumnya telah di-set ke DHCP.  Lihat gambar 4.4.5



Lakukan hal yang sama terhadap PC1, PC2, PC3, dan PC4!

readmore »»

Membuat Server HTTP Pada Jaringan

.
0 comments

Bukalah Cisco Packet Tracernya. Server HTTP ini menggunakan 1 buah workstation dan 1 server yang terhubung dengan kabel cross. Lihat gambar 4.3.1


Lalu lakukan konfigurasi IP address pada PC0 dan Server0 dengan cara double klik gambar PC0 dan Server0, selanjutnya klik tab Desktop dan pilih bagian menu IP Configuration.
Kemudian Double klik Server0. Pindahkan ke tab Config. Pada menu kiri bagian Services, pilih HTTP. Pastikan radio button service HTTP pada pilihan On. Script bisa diubah sesuai dengan keinginan anda. Lihat gambar 4.3.2


Setelah itu double klik PC0, pilih tab Desktop. Pada daftar menu pilih Web Browser. Ketikkan IP Address Server0 di field URL. Kemudian akan muncul tampilan halaman web pada Server0 di web browser PC0. Lihat gambar 4.3.3


readmore »»

Membuat Jaringan Nirkabel

.
0 comments

Bukalah Cisco Packet Tracernya. Jaringan nirkabel (wireless) ini menggunakan 2 buah workstation dan 1 access point. Tiap node dihubungkan dengan kabel. Lihat gambar 4.2.1


Double klik PC0 sehingga muncul jendela properties PC0.


Matikan device pada PC0 dengan cara menekan tombol power.


Setelah PC0 dimatikan, ganti module (network interface) default Fast-Ethernet (kabel) menjadi module untuk menerima sinyal wireless (nirkabel) = Linksys-WMP300N. Lokasi module ditandai dengan kotak warna hijau. Caranya dengan melakukan drag n drop. Setelah module dibuang, pada list modules sebelah kiri, drag n drop Linksys-WMP300N menuju tempat module sebelumnya terpasang. Sehingga network interface PC0 adalah WLAN Card






Lakukan hal yang sama ke PC1 tetapi dengan IP address berbeda.
Jika konfigurasi pada kedua workstation sudah dilakukan, PC0 sudah terkoneksi dengan PC1 melalui jaringan nirkabel. Hasilnya akan seperti ini, lihat gambar 4.2.9



Untuk menguji koneksi antara dua node tersebut, gunakan utilities “ping”. Untuk memulai ping dari PC0 menuju PC1, double klik PC0 sehingga muncul jendela properties untuk PC0, kemudian pilih tab Desktop, selanjutnya pilih menu Command Prompt.






readmore »»

Membuat Jaringan Sederhana

.
0 comments

Bukalah Cisco Packet Tracernya. Jaringan sederhana ini menggunakan 2 buah workstation dan 1 switch. Tiap node dihubungkan dengan kabel. Lihat gambar 4.1.1


Gambar 4.1.1

Lalu lakukan konfigurasi IP address host PC0 dengan cara double klik gambar PC0, selanjutnya klik tab Desktop dan pilih bagian menu IP Configuration. Lihat gambar 4.1.2 – 4.1.4


Gambar 4.1.2


Gambar 4.1.3


Gambar 4.1.4

Lakukan hal yang sama pada PC1, isikan IP addressnya. Lihat gambar 4.1.5


Untuk menguji koneksi antara dua node tersebut, gunakan utilities “ping”. Untuk memulai ping dari PC0 menuju PC1, double klik PC0 sehingga muncul jendela properties untuk PC0, kemudian pilih tab Desktop, selanjutnya pilih menu Command Prompt.


Gambar 4.1.6


Gambar 4.1.7





readmore »»

Kamis, 11 Oktober 2012

Kabel Cross

.
0 comments


Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan
ujung dua. Kabel cross over  digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar dibawah adalah susunan standar kabel cross over.




Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
1. Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
2. Menghubungkan 2 buah switch
3. Menghubungkan 2 buah hub
4. Menghubungkan switch dengan hub
5. Menghubungkan komputer dengan router

Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6. 

readmore »»

Kabel Straight

.
0 comments


Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu  dengan ujung yang lainnya. Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda.

Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai  sesuai  standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:




Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
1. Menghubungkan antara computer dengan switch
2. Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
3. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
4. Menghubungkan switch ke router
5. Menghubungkan hub ke router

readmore »»

Kabel UTP

.
0 comments

Kabel UTP merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan local (Local Area Network), selain karena harganya relative murah, mudah dipasang dan cukup bisa diandalkan. Sesuai namanya Unshielded Twisted Pair berarti kabel pasangan berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa pelindung (unshielded). Fungsi lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran. Sebelumnya ada juga kabel STP (Shielded Twisted Pair).


Terdapat beberapa jenis kategori kabel UTP ini yang menunjukkan kualitas, jumlah kerapatan lilitan pairnya, semakin tinggi katagorinya semakin rapat lilitannya dan parameter lainnya seperti berikut ini:



  1. Kabel UTP Category 1
    Digunakan untuk komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga tidak cocock untuk mentransmisikan data.
  2. Kabel UTP Category 2
    Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabits per second)
  3. Kabel UTP Category 3
    Digunakan pada 10BaseT network, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair.
  4. Kabel UTP Category 4
    Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 16 Mbps
  5. Kabel UTP Category 5
    mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps, 
  6. Kabel UTP Category 5e
    mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz.
  7. Kabel UTP Category 6
    Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari plastik yang berfungsi memisahkan keempat pair di dalam kabel tersebut.
  8. Kabel UTP Category 7 gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi signal 400 MHz

Untuk pemasangan kabel UTP, terdapat dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan komputer terutama LAN, yaitu Straight Through Cable dan Cross Over Cable

readmore »»

Langkah Dasar Setup Mikrotik

.
0 comments


1. Langkah pertama adalah install Mikrotik RouterOS pada PC atau pasang DOM.

2. Login Pada Mikrotik Routers melalui console :
MikroTik v2.9.7
Login: admin <enter>
Password: (kosongkan) <enter>
Sampai langkah ini kita sudah bisa masuk pada mesin Mikrotik. User default adalah admin
dan tanpa password, tinggal ketik admin kemudian tekan tombol enter.

3. Untuk keamanan ganti password default
[admin@Mikrotik] > password
old password: *****
new password: *****
retype new password: *****
[admin@ Mikrotik]] >

4. Mengganti nama Mikrotik Router, pada langkah ini nama server akan diganti menjadi “XAVIERO” (nama ini sih bebas2 aja mo diganti)
[admin@Mikrotik] > system identity set name=XAVIERO
[admin@XAVIERO] >

5. Melihat interface pada Mikrotik Router
[admin@XAVIERO] > interface print
Flags: X – disabled, D – dynamic, R – running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500
[admin@XAVIERO] >

6. Memberikan IP address pada interface Mikrotik. Misalkan ether1 akan kita gunakan untuk koneksi ke Internet dengan IP 192.168.0.1 dan ether2 akan kita gunakan untuk network local kita dengan IP 172.16.0.1
[admin@XAVIERO] > ip address add address=192.168.0.1
netmask=255.255.255.0 interface=ether1
[admin@XAVIERO] > ip address add address=172.16.0.1
netmask=255.255.255.0 interface=ether2

7. Melihat konfigurasi IP address yang sudah kita berikan
[admin@XAVIERO] >ip address print
Flags: X – disabled, I – invalid, D – dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 192.168.0.1/24 192.168.0.0 192.168.0.63 ether1
1 172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 ether2
[admin@XAVIERO] >

8. Memberikan default Gateway, diasumsikan gateway untuk koneksi internet adalah 192.168.0.254
[admin@XAVIERO] > /ip route add gateway=192.168.0.254

9. Melihat Tabel routing pada Mikrotik Routers
[admin@XAVIERO] > ip route print
Flags: X – disabled, A – active, D – dynamic,
C – connect, S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf
# DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 ADC 172.16.0.0/24 172.16.0.1 ether2
1 ADC 192.168.0.0/26 192.168.0.1 ether1
2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.0.254 ether1
[admin@XAVIERO] >

10. Tes Ping ke Gateway untuk memastikan konfigurasi sudah benar
[admin@XAVIERO] > ping 192.168.0.254
192.168.0.254 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
192.168.0.254 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
2 packets transmitted, 2 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 0/0.0/0 ms
[admin@XAVIERO] >

11. Setup DNS pada Mikrotik Routers
[admin@XAVIERO] > ip dns set primary-dns=192.168.0.10 allow-remoterequests=no
[admin@XAVIERO] > ip dns set secondary-dns=192.168.0.11 allow-remoterequests=no

12. Melihat konfigurasi DNS
[admin@XAVIERO] > ip dns print
primary-dns: 192.168.0.10
secondary-dns: 192.168.0.11
allow-remote-requests: no
cache-size: 2048KiB
cache-max-ttl: 1w
cache-used: 16KiB
[admin@XAVIERO] >

13. Tes untuk akses domain, misalnya dengan ping nama domain
[admin@XAVIERO] > ping yahoo.com
216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms
10 packets transmitted, 10 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 571/571.0/571 ms
[admin@XAVIERO] >
Jika sudah berhasil reply berarti seting DNS sudah benar.

14. Setup Masquerading, Jika Mikrotik akan kita pergunakan sebagai gateway server maka agar client computer pada network dapat terkoneksi ke internet perlu kita masquerading.
[admin@XAVIERO]> ip firewall nat add action=masquerade outinterface=
ether1 chain:srcnat
[admin@XAVIERO] >

15. Melihat konfigurasi Masquerading
[admin@XAVIERO]ip firewall nat print
Flags: X – disabled, I – invalid, D – dynamic
0 chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
[admin@XAVIERO] >
Setelah langkah ini bisa dilakukan pemeriksaan untuk koneksi dari jaringan local. Dan jika berhasil berarti kita sudah berhasil melakukan instalasi Mikrotik Router sebagai Gateway server. Setelah terkoneksi dengan jaringan Mikrotik dapat dimanage menggunakan WinBox
yang bisa di download dari Mikrotik.com atau dari server mikrotik kita.
Misal Ip address server
mikrotik kita 192.168.0.1, via browser buka http://192.168.0.1 dan download WinBox dari situ.
Jika kita menginginkan client mendapatkan IP address secara otomatis maka perlu kita setup dhcp server pada Mikrotik. Berikut langkah-langkahnya :
1.Buat IP address pool
/ip pool add name=dhcp-pool ranges=172.16.0.10-172.16.0.20

2. Tambahkan DHCP Network dan gatewaynya yang akan didistribusikan ke client Pada contoh ini networknya adalah 172.16.0.0/24 dan gatewaynya 172.16.0.1
/ip dhcp-server network add address=172.16.0.0/24 gateway=172.16.0.1

3. Tambahkan DHCP Server ( pada contoh ini dhcp diterapkan pada interface ether2 )
/ip dhcp-server add interface=ether2 address-pool=dhcp-pool

4. Lihat status DHCP server
[admin@XAVIERO]> ip dhcp-server print
Flags: X – disabled, I – invalid
# NAME INTERFACE RELAY ADDRESS-POOL LEASE-TIME ADD-ARP
0 X dhcp1 ether2
Tanda X menyatakan bahwa DHCP server belum enable maka perlu dienablekan terlebih dahulu pada langkah 5.

5. Jangan Lupa dibuat enable dulu dhcp servernya
/ip dhcp-server enable 0
kemudian cek kembali dhcp-server seperti langkah 4, jika tanda X sudah tidak ada berarti sudah aktif.

6. Tes Dari client
c:\>ping www.yahoo.com
untuk bandwith controller, bisa dengan sistem simple queue ataupun bisa dengan mangle
[admin@XAVIERO] queue simple> add name=Komputer01
interface=ether2 target-address=172.16.0.1/24 max-limit=65536/131072
[admin@XAVIERO] queue simple> add name=Komputer02
interface=ether2 target-address=172.16.0.2/24 max-limit=65536/131072
dan seterusnya.

readmore »»

Sejarah Mikrotik

.
0 comments


Mikrotik adalah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia, pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully yang berkebangsaan Amerika Serikat berimigrasi ke Latvia dan berjumpa Arnis yang sarjana Fisika dan Mekanika di sekitar tahun 1995. Tahun 1996 John dan Arnis mulai me-routing dunia (visi Mikrotik adalah me-routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless LAN (W-LAN) Aeronet berkecepatan 2Mbps di Moldova, tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia, karena ambisi mereka adalah membuat satu peranti lunak router yang handal dan disebarkan ke seluruh dunia. Ini agak kontradiksi dengan informasi yang ada di web Mikrotik, bahwa mereka mempunyai 600 titik (pelanggan) wireless dan terbesar di dunia.
Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (WISP), tapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan di seluruh dunia. Latvia hanya merupakan “tempat eksperimen” John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar empat ratusan pelanggannya.
Linux yang mereka gunakan pertama kali adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5 - 15 orang staf R&D Mikrotik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Selain staf di lingkungan Mikrotik, menurut Arnis, mereka merekrut juga tenaga-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan Mikrotik secara maraton.


readmore »»

Sabtu, 29 September 2012

Zat-Zat Yang Terkandung Didalam Polusi Air

.
0 comments


1. Limbah Zat Kimia
Insektisida
Pembersih
Larutan penyamak kulit
Zat warna kimia
2. Limbah Anorganik
Limbah anorganik pada umumnya berasal dari industri yang menggunakan unsur-unsur logam seperti Arsen (As), Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Krom (Cr), Kalsium (Ca), Nikel (Ni), Magnesium (Mg), Air Raksa (Hg), dan lain-lain. Industri yang mengeluarkan limbah anorganik seperti industri electroplating, industri kimia, dan lain-lain. 
3. Limbah Organik
Limbah organik  biasanya dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme. Oleh karena itu, bila limbah industri terbuang langsung ke air lingkungan akan menambah populasi mikroorganisme di dalam air. Bila air lingkungan sudah tercemar limbah organik berarti sudah terdapat cukup banyak mikroorganisme di dalam air, maka tidak tertutup kemungkinan berkembangnya bakteri patogen.
4. Limbah Bahan Makanan
Limbah bahan makanan pada dasarnya bersifat organik yang sering menimbulkan bau busuk yang menyengat hidung dan dapat didegradasi oleh mikroorganisme. Apabila limbah bahan makanan mengandung protein, maka pada saat didegradasi oleh mikroorganisme akan terurai menjadi senyawa yang mudah menguap dan menimbulkan bau busuk

readmore »»

Jenis-Jenis Pencemaran Air

.
2 comments


1. Pencemaran Mikroorganisme dalam Air
Kuman penyebab penyakit pada makhluk hidup seperti bakteri, virus, protozoa, dan parasit.
2. Pencemaran Air oleh Bahan Anorganik Nutrisi Tanaman
Penggunaan  pupuk nitrogen dan fosfat dalam bidang pertanian telah dilakukan sejak lama secara meluas. Pupuk kimia ini dapat menghasilkan produksi tanaman yang tinggi sehingga menguntungkan petaniTetapi dilain pihak, nitrat dan fosfat dapat mencemari sungai, danau, dan lautan.
3. Pencemar Bahan Kimia Anorganik
Bahan kimia anorganik seperti asam, garam dan bahan toksik logam lainnya seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), merkuri (Hg) dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan air tidak enak diminum. Disamping dapat menyebabkan matinya kehidupan air seperti ikan dan organisme lainnya, pencemaran bahan tersebut juga dapat menurunkan produksi tanaman pangan dan merusak  peralatan yang dilalui air tersebut (karena korosif).
4. Pencemar Bahan Kimia Organik
Bahan kimia organik seperti minyak, plastik, pestisida, larutan pembersih, detergen dan masih banyak lagi bahan organik terlarut yang digunakan oleh manusia dapat menyebabkan kematian pada ikan maupun organisme air lainnya.

readmore »»

Sumber Polusi Air

.
0 comments


Banyak penyebab sumber polusi air, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi efluen yang keluar dari industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian. Tanah dan air tanah mengandung sisa dari aktivitas pertanian misalnya pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.

readmore »»

Definisi Polusi Air

.
0 comments


Polusi air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.

readmore »»

Minggu, 02 September 2012

Perbandingan antar edisi Windows 2003 Server

.
0 comments


Tabel di bawah ini berisi beberapa perangkat keras yang dibutuhkan oleh Windows Server 2003.
Kebutuhan
Standard Edition
Enterprise Edition
Datacenter Edition
Web Edition
Small Business Server
CPU (x86)/jumlah maksimum
133 MHz/4 CPU
133 MHz/8 CPU
400 MHz/32 CPU
133 MHz/2 CPU
 ?
CPU (IA-64)/jumlah maksimum
Tidak didukung
733 MHz/8 CPU
733 MHz/64 CPU
Tidak didukung
 ?
CPU (x64)
 ?
 ?
 ?
 ?
 ?
RAM minimum
/rekomendasi
/maksimum
128 MB/256 MB/4 GB (x86);
? (x64)
128 MB/256 MB/32 GB (x86);
 ? (x64);
 ? (IA-64)
512 MB/1024 MB/64 GB (x86);
512 GB (IA-64)
128 MB/256 MB/2 GB (x86);
(x64)
 ?
Estimasi ruangan hard disk (x86/IA-64/x64)
1,5 GB/Tidak didukung/?
1,5 GB/2 GB/?
1,5 GB/2 GB/?
1,5 GB/2 GB/?
 ?/?/?
Dukungan Address Windowing Extension (AWE)
Tidak ada
Ya
Ya
Tidak ada
Tidak ada
Dukungan NUMA
Tidak ada
Ya
Ya
Tidak ada
Tidak ada

Tabel berikut berisi daftar layanan antar edisi.
Fitur
Standard Edition
Enterprise Edition
Datacenter Edition
Web Edition
Small Business Edition
Active Directory (domain controller)
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Active Directory (anggota sebuah domain)
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Dukungan Microsoft Identity Integration Server 2003
Tidak ada
Ya
Ya
Tidak ada
Tidak ada
Internet Connection Firewall/Windows Firewall
Ya
Ya
ya
ya
Ya
Dukungan PKIcertificate service,smart card
Ya, separuh
Ya, penuh
Ya, penuh
Ya, separuh
Ya, separuh
Remote Desktop untuk administrasi jarak jauh
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Terminal Server
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Dukungan Terminal Server Session Directory
Tidak ada
Ya
Ya
Tidak ada
Tidak ada
Pembagian beban/load balancing
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Microsoft Cluster Service
Tidak ada
Ya
Ya
Tidak ada
Tidak ada
Dukungan Virtual Private Network(VPN)
Ya
Ya
Ya
Ya, separuh
Ya
Internet Authorization Service (IAS)
Ya
Ya
Ya
ya
Ya
Pembuatan Network Bridge
Ya
Ya
Ya
Tidak ada
Ya
Internet Connection Sharing (ICS)
Ya
Ya
ya
ya
Ya
Dukungan IPv6
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Distributed File System (DFS)
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Encrypting File System (EFS)
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
NTFS Volume Shadow Copy
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Removable Storage Service/Remote Storage
Ya
Ya
Ya
Tidak ada
Ya
Dukungan Fax service
Ya
Ya
Ya
Tidak ada
Ya
Services for Macintosh
Ya
Ya
Ya
Tidak ada
 ?
IntelliMirror
Ya
Ya
Ya
Ya, separuh
Ya
Group Policy
Ya
Ya
Ya
Ya, separuh
Ya
Windows Management Instrumentation(WMI)
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Instalasi sistem operasi dari jarak jauh
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Remote Installation Services (RIS)
Ya
Ya
Ya
Tidak ada
 ?
Windows System Resource Manager(WSRM)
Tidak ada
Ya
Ya
Tidak ada
 ?
.NET Framework
Ya, versi 1.1
Ya, versi 1.1
Ya, versi 1.1
Ya, versi 1.1
Ya, versi 1.1
ASP.NET 1.1/2.0
Ya/harus ada .NET Framework 2.0
Ya/harus ada .NET Framework 2.0
Ya/harus ada .NET Framework 2.0
Ya/harus ada .NET Framework 2.0
Ya/harus ada .NET Framework 2.0
Internet Information Services (IIS)
Ya, versi 6.0
Ya, versi 6.0
Ya, versi 6.0
Ya, versi 6.0
Ya, versi 6.0
Enterprise UDDI Services
Ya
Ya
Ya
Tidak ada
 ?
Windows Media Services (WMS)
Ya
Ya
Ya
Tidak ada
 ?

readmore »»